Ini adalah puncaknya, yaitu bagaimana menjadi seorang ahli di bidangnya. Seorang yang diakui oleh sekitar karena kemampuannya yang unggul.
Kita mungkin pernah melihat banyak orang yang mampu melakukan di banyak hal. Contoh orang yang mampu berjualan atau sales - marketing, mampu merekrut orang - hrd, mampu menjalankan bisnis.
Tapi saat kita ingin mendapatkan saran, tentu kita mencari seorang ahlinya. Contoh simple saja. Kalau kita sakit ringan, mungkin kita akan mencari dokter umum. Tetapi kalau kita membutuhkan saran untuk sakit yang sudah agak berat, yang dicari adalah seorang dokter spesialis. Seorang yang sudah ahli di bidangnya.
Menarik kan?
Mampu saja tidak cukup? Tetapi butuh orang yang ahli di bidangnya.
Kita tidak hanya dituntut mampu melakukan. Kita harus menjadi ahli di bidangnya.
Cirinya apa sih?
Orang yang ahli bisa membawa tingkat kepastian sukses dalam menyelesaikan sesuatu lebih tinggi. Ahli bangunan, bisa membawa kepastikan penyelesaian pembangunan gedung secara tepat faktu.
Mereka bisa dengan cepat menemukan masalah, menyelesaikannya berdasarkan pengetahuan dan pengalamannnya bertahun tahun.
Mereka bisa melakukan efisiensi tanpa harus mengorbankan kualitas karena sudah paham detil tentang hal hal yang tidak efisien.
Untuk menjadi orang yang ahli di bidangnya dari seorang yang tahu teori adalah dengan Berlatih Berulang Ulang.
Seorang juara marathon tentu sudah berlari ribuan km dengan pelatih yang menjaganya untuk menjadi ahli dalam berlari. Tidak hanya melakukan satu dua kali langsung ikut lomba, tetapi sudah ribuan kali berlari, dan ratusan kali mengikuti lomba.
Seorang ahli desain pakaian juga sama. Ribuan desain sudah tercipta. Ratusan karya terbaik sudah diapresiasi oleh para pengemarnya. Menjadikan dia seorang ahli.
Intinya repetisi.
Sesuatu yang dilakukan berulang ulang. Kemudian dipelajari, diperbaiki, diulangi lagi sehingga menjadi yang terbaik.
Demikian seri tulisan dari tidak tahu menjadi mampu. Semoga menjadi panduan dalam mencapai keahlian yang dicita-citakan.