Apakah kamu sedang mengalami kesulitan dalam hubungan dengan orang tua? Ternyata nggak cuman kamu aja koq. Will Smith - aktor amerika ini ternyata dalam hidupnya juga memiliki hubungan yang rumit dengan orang tuanya.
Okay, saya Anton dan saya akan bercerita tentang bagaimana Will Smith keluar dari bayangan ketakutan kegagalan dalam hidup seperti yang diceritakan dalam bukunya Will.
Setiap orang tua tentu ingin anaknya sukses, bukan? Seperti halnya orang tua kita. Namun banyak cara yang dipilih untuk membentuk diri kita yang mandiri ini.
Will Smith baru saja meletakkan tasnya di kamar sepulang sekolah. Ayahnya berteriak dengan keras memanggilnya keluar. Will diminta membuat dinding pagar bersama dengan kakaknya. Ayahnya mendidik will dan kakaknya untuk mandiri dan bekerja keras,
Dari kecil ayahnya terbiasa untuk bekerja keras dari pagi hingga malam. Ia memahami untuk bertahan hidup, ia harus bekerja keras. Sedangkan ibunya adalah seorang wanita yang sempat mengenyam kuliah sehingga ia sangat menekankan pentinganya pendidikan dalam hidup.
Menginjak akhir sekolah, dia dihadapkan pilihan antara kuliah atau masuk dunia hiburan. Orang tua menginginkan dia kuliah, sementara ia ingin masuk ke dunia hiburan. Negosiasi alot, dengan sebuah kesepakatan bila dalam 1 tahun dia tidak sukses di dunia hiburan, ia harus masuk ke kampus.
Will dikenal dengan kemampuan bermain musiknya sebagai DJ. Album perdana berhasil terjual ratusan ribu copy. Bahkan album selanjutnya bisa tembus jutaan copy dan mendapat penghargaan. Akhirnya dia bisa membuktikan kalau bisa sukses di bidang hiburan kepada orang tuanya.
Angka di rekening banknya yang terus bertambah, dan ketenaran membuat dia berada di lingkungan yang kurang tepat. Mulai mengenal minuman keras, narkoba dan perempuan serta jaringan mafia membuat dia limbung. Orang tuanya sudah mengingatkannya saat itu dengan kebiasaan hidupnya yang buruk dan hura-hura. Dan ia berakhir dengan jatuh miskin karena dinas pajak menguras semua kekayaannya.
Ia memutuskan untuk keluar dari lingkungannya, ia pindah ke Los Angeles dengan uang pinjaman untuk biaya dan tiket pesawat. Ia memulai semua dari awal. Dengan bantuan seorang teman yang dikenalkan di masa lalu, ia bisa masuk ke jaringan hiburan.
Suatu ketika ia diundang oleh Quincy Jones, dan ditest akting seketika. Tanpa persiapan apapun, dan disodorkan sebuah script. Dengan kebulatan tekad dari kemampuannya, ia berhasil mendapatkan kontrak pertamanya. Dia kembali ke dunia hiburan. Film film besar mulai dibintanginya seperti Indepence Day, Man in Black dan lainnya.
Sisi lain, Will masih memiliki masalah dengan orang tuanya. Ayahnya masih bersikap keras terhadap keluarga. Ayah Will ingin menjaga keluarganya meskipun dua kali serangan jantung menghadangkan. Bahkan ia membawa dirinya sendiri ke rumah sakit saat serangan jantung kedua.
Ayahnya divonis dokter hanya memiliki waktu enam minggu sisa umurnya karena sakit dan kebiasaan buruknya merokok dan minum minuman keras.
Suatu malam, saat ayahnya sedang asyik menonton televisi dengan rokoknya, Will mendekati. Ia berbicara tanpa dihiraukan ayahnya. Ia menyatakan bahkan apa yang dilakukannya dalam hidupnya sudah baik. Ia mengulangi bahwa apa yang Ayah-nya lakukan dalam hidup sudah baik. Will menyampaikan ia akan menjaga keluarga mereka dengan baik.
Dua minggu kemudian ayahnya berpulang.
Tidak ada orang tua yang ingin anaknya tidak sukses. Mereka pastinya ingin agar anak anaknya memiliki kehidupan yang lebih baik. Hanya saja dengan pengetahuannya yang terbatas, mereka memilih cara-cara yang mereka ketahui.
Belajar dari Will Smith, ia mengambil tanggung jawab dalam hidupnya untuk menjadi apa yang diinginkannya. Apapun resikonya. Apapun hasilnya. Bangkit kembali setelah kehilangan semua apa yang dicapainya sewaktu muda. Tanpa mengenal lelah, kembali mencapai mimpinya.
Apapun situasinya, kita adalah orang yang memiliki kebebasan untuk memilih apapun yang kita ingin jalani dalam hidup. Orang tua memberikan panduan berdasarkan pilihan terbaik dari pengalaman mereka. Namun keputusan kembali ke diri kita sendiri. Apapun keputusannya, kita yang akan menanggung akibatnya. Konsisten terhadap keputusan yang diambil akan membawa kita ke titik yang kita inginkan.