Kita sering kali melihat sesuatu itu dari yang terlihat sekarang. Contoh sekarang berat badannya 100Kg. Sekarang kacamatanya minus 3. Sekarang sudah tidak update lagi sama teknologi. Sekarang tidak punya tabungan 100jt. Dan banyak sekali status sekarang yang bisa kita lihat, amati, dan rasakan.
Kadang masih kesal juga kalau ingat celetukan dokter yang bilang, "habis makan enak terus sih", saat diskusi soal berat badan. Brutal fact iya, tapi rasanya dalam banget.
Mengesampingkan rasa dan hati, tapi ya yang disampaikan adalah benar. Keras terucap, benar di-ensensi-nya.
Kita hidup dalam sebuah prinsip yang bernama konsekuensi. Jika A maka B. Sehingga kalau A benar maka B benar. Modus Ponens.
Seseorang yang makan karbhidrat berlebihan maka berat badan akan bertambah. Itu adalah sebuah konsekuensi. Seorang yang malas belajar, maka saat ujian tidak bisa. Itu adalah sebuah konsekuensi. Saat kita sering melakukan promosi sebuah produk maka produk tersebut semakin dikenal masyarakat. Saat kita memperbaiki diri setiap hari maka kita menjadi orang yang lebih baik. Semua adalah konsekuensi.
Sehingga ada yang menyampaikan. Kesehatan kita di masa depan adalah apa yang kita makan hari ini. Pemikiran kita di masa depan adalah apa yang kita baca hari ini. Kita di masa depan adalah siapa teman kita hari ini. Kita masa depan adalah apa saja yang kita kerjakan saat ini.
Kesimpulannya jangan kaget kalau berlebih berat badan. Jangan kaget kalau tidak lulus ujian. Jangan kaget kalau produknya terhambat sekarang.
Ada sebab diawal dan akibat sesudahnya. Yang lalu sudahi saja, berdamai saja. Ke depan yang lebih utama. Selamat memperbaiki diri.